Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 30 Agustus 2014

Diary's Night

Malam itu terasa begitu sangat dingin sampai menusuk ke tulang. Perdebatan di ruangan tadi masih sangat teringat jelas, di mana seorang teman bertanya tidak pada orang yg tepat, dan menjebloskanku dalam kelumit persoalan. Tetapi aku tidak terjebloskan begitu saja, karena tugas tersebut sudah kuselesaikan, hanya belum kusampaikan pada yg lainnya, karena memang belum waktunya untuk disampaikan. Tetapi tetap, kata-katanya tidak bisa terlupakan bilehitu saja. Masih kuingat betul intonasi suara, gerak tubuhnya, nada suaranya yg terdengar jelas di telinga. Semua orang melihat dan mendengarnya berbicara, entah aku tidak mengetahui tatapan mereka hanya mengarah pada sumber suara saja atau tertuju juga pada yg terjebloskan yaitu, Aku. Dalam riuh pembicaraan tersebut hanya diam aku tampakkan. Diamku menyimpan sejuta kecamuk, pulang pun, di atas kendaraanku, si blacky (sebutan motor supraX milik kakakku) aku teringat kata-kata tersebut, aku coba membiarkannya begitu saja, tetapi terasa sulit. Pikiranku melanglang buana keman-mana. Tak bisa kukontrol, jalan raya yg sepi, karena malam sudah larut, gelap, sedikit takut, tetapi kucoba tetap kuat duduk di atas motor sampai ke rumah.

Di rumah, kucoba untuk melepaskan semua beban malam itu. Agar nyenyak tidurku, tetapi ganjalan itu masih ada. Ya Tuhan, ikhlaskan hati ini untuk menwrima segala yang akan membaikkan kehidupanku kedepan. Kupeluk Ibukusebelum tidur, pelukannya membuat bebanku ringan, kuceritakan yg ku alami tadi. Nasihat beliau menenangkan pikiranku yg berkecamuk. Sunghih Ibu, engkau tak tergantikan. Terlelap ku d malam ini dengan lepas beban dan harapan baru yg segar siap kugapai esok hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar