Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 27 November 2012

Mungkinkah ini Karma?


Aku mengenalmu dengan tak sengaja, seminggu yang penuh kata sayang dan cinta yang kamu tujukan untukku. Aku sudah katakan, kita saling kenal saja dulu. Namun, tidak kamu hiraukan perkataanku. Hari-hariku berwarna dengan kehadiranmu, setiap pagi suaramu terdengar melalui telepon seluler, membangunkan nyenyaknya tidurku. Kalimat lembutmu membuat hatiku sejuk membacanya. Pesan singkatmu selalu kutunggu, suaramu selalu terdengar di sepanjang malam saat insomnia melandaku. Aku heran, tapi juga senang. Saat seharian tak ada satupun pesan singkat darimu, aku mulai cemas. Astaga, ada apa denganku.

Tapi, itu semua berubah menjadi sebuah kebingungan untukku. Malam itu, kami video call, dan saling bertatap muka melalui media video call tersebut. Kamu menelepon, mengobrol, dan sembari memandang paras masing-masing melalui cam video. Dan, pagi hari, telepon yang biasanya juga alarm untukku, tidak terdengar, pesan singkat salam selamat dan semangat pagi untukku pun tidak ada. Tidak ada satupun kabar darimu. Hingga siang, sampai sore hari tidak ada kabar darimu. Dan malam itu, semua smsku baru terkirim dari laporan pengiriman pesan. 


Dan, kamu membalasnya, ketika itu sejuta pertanyaan dan keheranan ada di benakku. Kamu mengatakan bingung menentukan sikap, inginmu adalah mencintaiku karena Allah, tapi aku belum berhijab, itu alasan utamamu. Kamu bicara soal agama sepanjang malam, mendakwahiku tentang agama. Dan hanya akan menemuiku saat aku sudah berhijab. Kamu bilang, kamu bingung, maka aku lebih bingung dan heran merasakan perubahan sikapmu. Disisi lain aku senang dengan perubahan sikapmu, dan disisi lain rasa bingung dan heranku berkecamuk. Dan setelah malam itu, kamu menghilang, tak ada kabar. Aku coba tegar, ikhlas, dan bersabar menerima semua sikapmu.

Dan aku teringat, dulu aku pernah punya pacar yang sebaya denganku. Namun, setelah aku membaca sebuah cerita pendek tentang hukum berpacaran dalam islam. Aku mulai berpikir bahwa, ya, pacaran dilarang dalam islam. Dan seharian setelah aku membaca cerita tersebut aku bingung dan berpikir bagaimana cara memutuskan hubungan pacaran denganmu. Akhirnya aku putuskan untuk memutus hubungan pacaran tersebut dengan alasan seperti yang ada di cerita, bahwa pacaran dalam islam tidak diperbolehkan. Dan mantan pacarku seperti berat untuk menerima dan aku tetap kekeuh dengan pendirianku. Rasa sedih dan kecewa mungkin menghinggapinya, tapi aku tetap teguh pendirian. Sikapnya untuk membujukku agar tetap berpacaran dengannya, kebohongan yang mungkin dia perbuat membuatku gerah dan geram. Akhirnya, saat dia menghubungiku aku tidak memperdulikannya, sms darinya kubalas sekali dua kali saja.

Dan, hal ini hampir sama dengan yang aku rasakan saat ini. Hanya saja perbedaannya adalah aku tidak sampai membujuk dan berbohong hanya demi bersamanya (orang yg kuceritakan di paragraf pertama artikel ini). Aku merasa mungkin ini karmaku karena membuat sakit hati mantan pacar terdahulu. Atau mungkin ini rahasia Allah yang sedang mengujiku agar aku tidak terburu nafsu terlalu memikirkan seseorang.

Aku serahkan semua kepada Allah, karena sesungguhnya DIA lah yang mempunyai rencana terbaik untukku. Tugasku adalah tetap istiqomah, bersabar, ikhlas, dan selalu bersyukur.