Blog ini saya buat sebagai sarana tulis menulis, karena memang saya tidak hobi menulis di diary, semoga apa yang saya tulis dapat diambil makna, pesan moral untuk memberi pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih.
Sabtu, 30 Juni 2012
Selasa, 19 Juni 2012
c.i.n.t.a Hahaha
"If love is great, and there are no greater things, then what I feel for you must be greatest" |
Cinta itu ... hanya sebuah kata ... terdiri dari lima huruf ... hehehe ... semua juga tau.
"Cinta hanya sebuah kata, sampai suatu saat ada seseorang datang ke hidup Anda dan memberikan arti pada kata Cinta" -Hitam Putih-
yupp, itulah cinta, kita ngga' akan pernah tau kapan cinta itu datang, kapan cinta itu pergi, upss, jangan yaa. :D
Untuk orang yang mudah jatuh cinta itu bahaya, takutnya kalo dia udah punya pacar, truss ada yang menarik lagii, wahh payah!
Untuk orang yang susah jatuh cinta, emm bukan karena ngga suka, tapi karena pengalaman pahit di masa lalu. Mungkin pernah dikhianati atau apalah itu. hehehe. Ayolah guys, setiap orang punya karakter yang berbeda. Mungkin Tuhan sudah mempersiapkan yang lebih baik untukmu, dan hanya menunggu kamunya yang sudah siap atau belum untuk segera dipertemukan dengan pilihan-Nya, yang pasti kamu butuhkan. hehehe.
Sabtu, 16 Juni 2012
Teman Baikku dari Dunia Maya, Facebook
Hari ini, 16 juni 2012 ...
Teman yang baik tidak memaksakan kehendaknya, semoga tetap baik dan terjaga. |
Di hari sabtu yang seperti biasa begitu terik menyengat panas sinar ultraviolet yang menembus masuk atmosfer bumi yang sudah hampir rapuh, dan Ozon sudah hampir kehilangan kekuatan, karena sudah mulai menipis.
Terkadang aku merasa kesepian dalam hati, yaah, teman-teman ada disekeliling, namun aku masih merasa sepi dalam hati. Pernah aku berpikir bahwa, mengapa aku tidak mencari seseorang untuk sekadar menghilangkan rasa sepiku ... ahh jarang ada yang mau melakukan hal itu, pasti mereka tidak mau hanya sekadar teman pas sedang dibutuhkan saja. Segera mereka akan pergi jauh.Hemmm, seorang kekasih hati ... aku berpikir ulang tentang hal itu, jika diingat-ingat, dulu aku sering sekali berkenalan dengan seorang laki-laki, tapi dari semua laki-laki yang aku kenal ngga ada yang beres, hahaha. Dalam arti, mereka rata-rata mencari pacar, dan aku tidak mau, bukan tidak mau emmm lebih tepatnya belum mau. Karena aku tidak mau hanya dijadikan sebagai permainan cinta mereka saja. Aku menyarankan pertemanan kepada mereka, yaah, sekadar pertemanan, tapi sepertinya mereka tidak merespon, dan melanjutkan tujuan mereka yaitu mencari pacar, aku tidak mantap dengan tujuan mereka, jadi yaa aku sedikit mengabaikan sms mereka. hehehe. ups, sorry. Tapi ada salah satu dari kenalanku, waktu itu dia adalah seorang taruna yang sedang menghadapi ujian akhir dari kampusnya. Lamaa aku mengenalnya, dan ... kami begitu akrab, sampai pada akhirnya dia menembakku, dia ingin aku jadi pacarnya, tapi aku heran berbagai pertanyaan muncul dibenakku. Bagaimana mungkin dia belum pernah bertemu secara langsung denganku, lalu dia menyukaiku, dan menginginkan aku jadi pacarnya?
Aneh bukan ... dengan sangat hati-hati aku menolaknya, dan dengan hati-hati pula aku menjelaskan alasanku seperti yang aku ketik di akhir paragraf pertama di atas, selain itu aku juga mempunyai alasan lain. hehehe, tidak bisa ku jelaskan di sini. Lalu, setelah lama aku dan dia berdebat, akhirnya dia menyerah dan memenuhi permintaanku. Aku tetap ingin menjadikannya sebagai seorang teman dan dia setuju dan memahami keinginanku. Yaah, setelah itu hubungan pertemanan kami baik-baik saja. Suatu malam, aku ingin sekali mengobrol dengannya, aku putuskan untuk mensetting nomorku, untuk daftar ngobrol malam (agar tarif telepon murah, hihihi) dan dengan beribu pertimbangan akhirnya aku pun meneleponnya juga. Kami mengobrol ini itu, ngalor-ngidul, hahaha. Dia bercerita bahwa dia akan segera di wisuda, yaah, aku mengucapkan selamat atas kelulusannya. Dan dia memintaku untuk hadir d wisudanya, tempat wisudanya memang tidak jauh dari rumahku. Tapi, aku yakin dia hanya bercanda mengucapkan itu, dia hanya ingin menghiburku agar tidak sepi di malam minggu, saat itu. hahaha.
Setelah kelulusannya, ketika aku membuka facebook, di berandaku muncul foto, foto itu aku kenal betul cowok yang ada di dalam foto itu. Memakai baju perwira, dan di sampingnya ada seorang gadis cantik sedang di rangkul oleh cowoknya. Itu adalah foto "nya", dan aku yakin cewek itu adalah kekasih barunya. Astaga dia yang beberapa hari lalu aku telepon, dan sekarang dia sedang senang merayakan hari wisudanya dengan kekasih barunya. Saat itu aku biasa saja, karena dia hanya aku anggap sebagai teman biasaku, tidak lebih dari itu. Lalu, aku menelusurinya dan malam harinya sengaja aku mengirim pesan singkat kepadanya. Setelah berbasa-basi sebentar, aku langsung menanyakan hal yang ingin aku tanyakan. Aku tidak bertanya secara langsung, tapi aku bertanya sedikit menbak dan sok tau, weww fotonya ... pacar baru, pacar baru ... :p . Begitulah guyonan smsku yang aku kirimkan kepadanya. Dan dia membalas dengan tawanya yang lebar, dia menjawab iya... Aku tertawa, dan mengirim pesan selamat untuknya.
Dan sampai sekarang walaupun kami jarang berkomunikasi by sms, aku tau diri juga lah, dia kan pasti sibuk dengan pacarnya, dan aku adalah teman biasa yang tidak berhak apa-apa atas apapun untuk waktu luangnya. Tapi aku senang, dan tidak merasa kecewa, karena dari dulu dia adalah temanku dari dunia maya yang bisa bertahan sampai sekarang. Dan aku menghargainya sebagai teman dunia mayaku yang tidak pernah bertemu, namun tetap baik sampai saat ini.
Jumat, 15 Juni 2012
Maafkan aku, Ibu ... :'(
Hari ini, Jum'at 15 juni 2012 ...
Hari ini begitu terik seperti hari-hari sebelumnya dan siang ini setelah Aku pulang dari Bank mandiri Aku langsung memutar dvd favoritku yaitu Dong Yi: Jewel in The Crown. Yaah, Aku sangat menyukai serial drama korea tersebut, Aku meminjam dvdnya dari teman SMA-ku. Lamaa sekali Aku menghabiskan waktu untuk menonton dvd tersebut, karena ceritanya begitu apik dan selalu membuat penasaran dan keingintahuan (walaupun aku sudah tiga kali ini menontonnya, hehehe) sampai Bapakku pulang untuk istirahat makan siang dan sholat jum'at aku masih tetap menontonnya. Ketika beliau kembali berangkat ke tempat kerja pun Aku masih menontonnya. Dan pada akhirnya rasa kantuk yang menghentikanku untuk segera men-stop dvd serial drama favoritku. Aku pun pindah tidur ke kamarku, dan terlelap sekitar 30 menit, tiba-tiba ponselku berdering, ada panggilan masuk dan itu dari Ibuku, aku pun menerima panggilannya. Dan ternyata seperti biasa aku diminta untuk menjemputnya di tempat biasa aku menunggunya saat beliau masih dalam perjalanan ke tempat aku menunggu.
Akan tetapi, usai Ibuku menelepon, aku tidak segera beranjak dari tempat tidurku, dan aku malah berbaring lagi sekitar 17 menit, aku pikir pasti Ibu masih lama karena saat meneleponku Ibu berkata akan sholat dulu. Yaaah, itulah 'keteledoran dan kemalasanku' mulai bereaksi. Alhasil, sekitar 17 menit kemudian aku bergegas untuk berangkat dengan langkah santai aku mengambil helm dan menyalakan motorku, macet seperti biasa, saat aku tiba di sana (tempat biasa aku menunggu Ibuku) aku melihat sosok Ibuku sedang gelisah dan sibuk menggunakan ponselnya, pada saat yang sama ponselku berdering, aku berpikir Ibu sedang meneleponku. Dan ketika aku berhenti tepat di depannya (aku tidak berani menoleh ke beliau, apalagi untuk menatapnya, karena aku yakin aku sudah telat lama menjemputnya) dan benar saja, ketika aku berhenti Ibuku langsung memarahiku, dan aku pun hanya bisa tertunduk malu disekitar orang-orang yang memandangiku, aku tidak berani berkata apa-apa mengenai alasan keterlambatanku menjemput beliau, aku hanya terdiam membisu sepanjang perjalanan pulang, bahkan sampai di rumah pun aku tidak berani berbicara kepadanya dan melihat beliau.
Aku sadar, aku salah, dan aku berulang kali melakukan kesalahan tersebut. Ibuku terus saja memarahiku, dan aku terus saja terdiam tanpa berucap sepatah kata pun. Karena aku tau aku salah, dan keterlambatanku dikarenakan aku malas untuk bangun dan bergegas. Kata maaf pun rasanya tidak akan cukup untuk mengobati dan menutupi kesalahanku yang kesekian kalinya ini. Aku tidak berani meminta maaf kepadanya, aku takut. Aku berkata dalam hati, mungkin Ibu akan dengan tidak mudah memaafkanku, karena dalam keadaan capek setelah bekerja, dan beliau harus menungguku lamaa. Dalam hatiku aku berucap aku tidak akan mengecewakan Ibu, aku akan berusaha memberikan kebahagiaan untuknya, agar aku bisa mendapatkan maaf darinya dengan setulus hati.
Maafkan aku, Ibu ... :'(
Langganan:
Postingan (Atom)